Jumat, 01 Mei 2015

Keresahan dalam Hidup

Assalamualaikum w.w.,

Pada postingan kali ini saya ditugaskan untuk membuat tulisan mengenai keresahan yang saya alami dalam hidup . Nama saya Anas Rashidi , lahir pada tanggal 12 Desember 1996 , Jakarta , dilahirkan dari keluarga yang bisa dibilang berkecukupan . Saya memiliki seorang kakak perempuan bernama Amalina Shadrina , dia merupakan orang yang menurut saya tegas dalam mengambil keputusan dan selalu melakukan hal dengan penuh responsibility yang sangat kuat. For me , keluarga adalah salah satu faktor utama dalam penentu kesuksesan saya kelak dimasa depan . Papa saya adalah seorang bapak yang menurut saya sukses dalam mendidik anak-anaknya karena dia memiliki perawakan bapak yang tegas dan smart menurut saya , karena dia tidak pernah menyerah dalam meraih pendidikan setingi-tingginya . Lulus dari universitas yang sangat prestigius di universitas Indonesia dan mendapatkan owners yaitu cum laude . Mungkin itu yang menjadi salah satu motivasi saya untuk lebih giat lagi dalam belajar dan menghindari rasa malas " Cause I will Get What I Want"  . Mengapa saya memiliki jiwa ambisi yang sangat kuat ? karena semenjak saya duduk dibangku sekolah dasar , jiwa bersaing dan berkompetisi adalah suatu aktivitas sehari-hari disekolah , dan mungkin itu sudah tertanam di alam bawah sadar saya untuk menjadi pemuda yang lebih berkompeten dalam hal apapun.

Okay , sekarang kita masuk dalam inti permasalahan , Apa yang saya resahkan dalam hidup saya ? Jawabannya adalah diri saya sendiri . Karena saya adalah tipical orang yang sangat perfectionist dan ingin semua hal yang saya lakukan adalah yang terbaik , maka saya akan mengorbankan hal apapun demi mencapai apa yang saya mau . Dalam suatu kondisi , jika apa yang saya ekspektasikan tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan , disitu saya bisa sangat stress dan sangat khawatir dengan nilai-nilai disekolah dan masa depan saya , nah kalo udah seperti itu kan udah gak bagus banget !! Karena pada suatu titik level tertentu , terkadang kita merasa tidak terima dan tidak bersyukur terhadap apa yang kita inginkan. Pernah suatu hari , ketika ujian tengah semester lalu waktu mata pelajaran matematika dasar , saya telah belajar sampai larut malam dan terpaksa untuk tidak tidur agar saya bisa mengerjakan ujian dengan baik , tetapi pada saat pembagian nilai , apa yang saya harapkan ternyata sirna , nilai ujian matdas saya hanya mendapat score 75 dan itu sangat membuatku terpukul , dan pada akhirnya saya menyadari bahwa kekurangan ku selain tidak bersyukur yaitu adalah kurang teliti dalam mengerjakan soal. Target saya di semester 2 ini adalah ingin menaikan IPK seminimum mungkin 3.8 karena disemester lalu IPK saya hanya 3.53 , dan itu pun belum masuk requirement untuk masuk kelas SARMAG atau kelas UNGGULAN " but hopefully my goal will be successfull" . Terkadang rasa malas itu datang dan menggangu planning saya untuk mempersiapkan skill agar bisa masuk qualified program sarmag atau kelas unggulan . Dan yang paling saya benci dari diri saya sendiri , saya terkadang merasa minder ngomong didepan umum , dikarenakan kurangnya wawasan dan pengetahuan tentang apa yang saya geluti sekarang.

Dan cara mengatasi keresahan hidup yang saya alami adalah dengan memanajemen waktu yang harus saya tingkatkan , karena saya tipical orang yang suka menunda pekerjaan . Kemudian saya harus lebih belajar untuk menjadi pribadi yang lebih bersyukur terhadap apa yang saya dapatkan , memperbanyak wawasan dengan membaca karena dengan membaca akan membuka jendela kesuksesan yang akan kita raih dimasa depan. lebih meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan attitude di masyarakat umum . Dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi , pastinya .

And hopefully my dreams will be come true , amin !!

Just be relax , action , speak louder than words