Rabu, 01 Juni 2016

Bagaimana Mengukur Mutu Website?

Website sebagai sebuah media informasi, komunikasi, dan publikasi dapat mempengaruhi persepsi pelanggan atau masyarakat secara umum yang mengunjungi website tersebut. Hasil penelitian Kuzic and Giannator (2010) menunjukkan bahwa kunjungan dan evaluasi terhadap sebuah website perusahaan dapat merubah persepsi pelanggan tentang citra perusahaan tersebut.
Bailin and Pullinger (2009) menyatakan bahwa persepsi tentang organisasi dipengaruhi oleh pengalaman pelanggan dalam mengunjungi website organisasi tersebut. Organisasi pemerintah pun harus mengukur kualitas website yang meliputi aspek delivery of site objectives, user satisfaction, usability. standards compliance, dan editorial quality. Kepuasan pengguna website merupakan ukuran utama dari kualitas website.  Manfaat dari pelaksanaan survey kepuasaan pengguna website meliputi (1) identifikasi pelanggan atau profil demografi pelanggan, (2) Identifikasi kekuatan dan kelemahan website, (3) rekomendasi perbaikan website, (4) hasil survey dapat digunakan sebagai masukan untuk perencaan strategis  dari website, dan (5) pemahaman yang lebih baik mengenai kinerja web site melalui benchamarking dengan website lain.
Beberapa fitur website yang dapat mempengaruhi persepsi adalah kemudahan navigasi, konten, kesan pertama terhadap tampilan website. Peringkat lima atribut yang mempengaruhi citra perusahaan adalah kemudahan navigasi, penaaman atau alamat URL yang intuitif, kontak yang lengkap, dan ketersediaan informasi yang bermanfaat.
Sekarang mari kita lihat sekilas bagaimana para peneliti bisa mengukut mutu sebuah website perusahaan. Webqual pada dasarnya mengukur mutu sebuah web berdasarkan persepsi dari pengguna atau pengunjung situs. Jadi pengukurannya menggunakan instrumen penelitian atau kuisener, yang oleh penemunya dibuat berdasarkan konsep house of quality dengan struktur instrumennya juga mengacu ke model SERVQUAL.
Ya, SERVQUAL adalah model yang sudah dikenal sebelumnya dalam mengukur kualitas jasa. Model tersebut pertama kali dikemukan oleh Parasuraman. Selanjutnya pada tahun 2002 Parasuraman bersama Zeithaml dan Maholtra mengembangkan model tersebut khusus untuk layanan berbasis internet atau e-service. Ketiga pakar tersebut mengemukakan model konseptualnya seperti terlihat pada gambar berikut.
Sumber : http://pena.gunadarma.ac.id/bagaimana-mengukur-mutu-website/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar